Tuesday, November 20, 2007

Monday Story

Siang ini langit gelap bagai ditinggal mentari. Tanda-tanda akan turunnya hujan begitu jelas. Tak lama kemudian hujan pun turun rintik-rintik hingga deras jadinya. Seorang lelaki paruh baya duduk di depan kemudi sedannya. Dengan nyamannya ia menjawab telefon dari rekan kerjanya.
"Iya nih hujan, macet lagi. Mungkin saya terlambat sampe di kantor"
Lalu ia meneguk jus jeruk pemberian istrinya saat pulang untuk makan siang di jam istirahat tadi.


Tidak demikian dengan seorang pemuda yang duduk diatas dua roda. Setelah berhenti sejenak untuk memakai jas hujannya yang agak bau apek karena kering - pake - kering - pake, dia melanjutkan perjalanannya ditengah hujan deras dan jalan yang agak macet siang itu. Tetesan hujan begitu bebasnya menyentuh wajahnya dan membasahi jas hujannya.

Tak disangka-sangka air jalanan melompat ke arahnya dan untung saja ia memakai jas hujan "dari ujung kaki ke ujung kepala™" by Ahmad Danny. Ya air itu berasal dari sedan lelaki paruh baya tadi yang sedang menyalib di genangan air yang rindang (emang pohon). Dan tanpa dosa dia terus melaju meninggalkan si pemuda yang sedang kaget seperti ketiban duren.

Ya itu lah awal cerita si pemuda hari ini. Yang setiap hari mempertaruhkan nyawanya diatas dua roda yang berputar secara kompak.

Ngapain sih dia bela-belaan keluar di hari hujan? Soalnya dia harus ketemu temennya buat bikin paper yang notabene harus jadi hari ini. Paper ini mesti dikasih ke dosennya buat dipresentasiin di seminar nasional. Kalau jadi. ^^

Seselesainya paper, dia teringat akan janjinya beberapa hari lalu, janji yang sebenarnya bukan kewajibannya. Tapi ntah kenapa dia ingin melakukan sesuatu untuk mengembalikan sesuatu yang menurut dia sudah hampir menghilang.

Maka dibukalah sebuah forum mahasiswa jurusan dan link upload file lokal yang berisi kumpulan softcopy dari himtimagz. Apa tu himtimagz? Itu nama majalah dari himpunan mahasiswa yang ia naungi saat ini.

Setelah semua file ditangan, mulailah ia membuat sebuah katalog, simple tapi dengan sisa-sisa kesombongan yang dimilikinya, ia membuat sampai jadi.

30mb. Itu besar file yang harus diuploadnya sore itu. Ya waktu di jam dinding dan jam tangan memang sudah menunjukkan waktu pukul 18.00 WIB. Dan di komputer dimana dia mengunduh file yang tadi tidak dapat melakukan upload ke tempat tujuan.

Kebetulan dia tipe orang yang gak sabar, dan lagi terbiasa melakukan sesuatu sebelum kehilangan mood. Maka berlarilah dia ke kampus, dan mengupload file tadi di sana.

30 menit. Ya itu estimasi dari upload manager yang berarti file akan selesai diupload dalam waktu 30 menit lagi. Dan dia mencoba menunggu.

Saat itu kampus sudah sepi. Lampu-lampu bahkan gak semua dihidupkan. Cuma terlihat 2-3 orang yang sedang berjalan pulang atau sedang asik membuka-buka halaman friendster.

Damn, bosan rasanya menunggu. Saat mencoba menelefon seseorang ternyata ponsel tidaklah dibawa. Tak tahan dilanda kebosanan, maka ia mencoba untuk menguploadnya di tempat lain.

Selesai melakukan beberapa tindakan lahiriah seperti makan, dia sampai di tempat salah seorang temannya. Disana dia mencoba mengupload 30 mb tadi sekali lagi. Setelah 110 menit menunggu, akhirnya file tersebut berhasil diupload dengan selamat. Sayangnya ternyata dibutuhkan waktu lama juga untuk membuka kemasan file .rar yang dikirimkan ke server.

Waktu sudah tak bisa kompromi, dimana besok ada ujian dan jam 11 masih berada 1 jam jauhnya dari rumah. Oow.. dia harus pulang, maka tidak semua file terupload ulang pada saat itu. Dan dia meminta tolong pada temannya untuk meneruskan perjuangannya. Dan sampai saat cerita ini dibuat sudah 1 dari 10 file besar yang berhasil masuk server. ^^ kalo file kecilnya sudah semua.

Mau liat apa sih yang dia kerjain? nih liat

Ya cuma buat seperti itu yang bahkan bukan kewajibannya, ngapain sih harus kelar hari ini. Padahal besok ujian, skripsinya nagih kerjaan terus kaya narkotik, rumahnya yang agak jauh. Kenapa ya?

Ya... dia pikir dia cuma pengen ngebuktiin ke dirinya sendiri dan ke orang2 yang punya kewajiban, kalo sesibuk apa pun kita, gak berarti kita gak bisa berbuat sesuatu untuk orang lain apalagi untuk kewajiban kita sendiri.

Juga pengen ngasih semangat ke semua kenalan dan kerabatnya yang sedang disibukkan dengan problema masing-masing. Buat kamu yang sibuk magang, kamu yang sibuk mentas, kamu yang sibuk belajar SIG, kamu yang sibuk narik angkot hehehe..., kamu yang sibuk sakit-sakitan, yang sibuk cari jati diri, yang sibuk menghilang, yang sibuk ngantor, yang sibuk skripsi, yang sibuk buat expo, yang sibuk menyembuhkan luka, bahkan yang sibuk bersenang-senang dan bermalas-malasan kalo kita masih bisa melakukan sesuatu buat orang laen walau kita sesibuk apa pun..

Jangan jadikan kesibukan alasan untuk tidak melakukan kewajiban kita.

Semangat! semoga semua masalah terlewati...

Gnite...

-Ditulis oleh orang malas, yang sering melalaikan kewajibannya :p-

4 comments:

Anonymous said...

mencoba gaya baru dalam menulis ya lix?
hehehehehe...
gw termasuk tuh di antara jenis2 orang yg lu sebut di akhir, memang bener, ga boleh malas!

Regards,
Xander

raykuro said...

iya , mau coba third person side :P

bosen maen FPS hehehehe...

Satochi said...

*mau komen dr kmrn tp br kesampean skr*


"Buat kamu yang sibuk magang, kamu yang sibuk mentas, kamu yang sibuk belajar SIG, kamu yang sibuk narik angkot hehehe..., "

Wah, terima kasih. Senangnya saya masih diingat :p

Cukup menghibur :)
Apalagi dgn gaya narasi sok puitis lo yg sama sekali di luar kebiasaan :D

Thank you yes :)

Lonely Blue Heart said...

Yah...Ga Bisa comment Apa-apa Cuma Bisa Kasih sedikit Cerita Pendek + Kalimat Singkat

SAME PATH..

Pada Suatu Hari Ada Sekelompok Anak Muda Yang Berjalan Bersama-sama Mendaki Gunung, Sepanjang Perjalanan Mereka Merasakan Susah, Sedih, Senang, Kesepian, Cinta Dll, Tetapi Mereka Terus Bersama Dan Saling Membantu Dan Mendukung Satu Sama Lain, Tapi Pada Suatu Saat Mereka Menemukan Jalan Mereka Terbagi-bagi, Awalnya Mereka Pun Tidak Ingin Berpisah Dan Tetap Ingin Jalan Bersama, Tetapi Semua Hal Itu Tidak Dapat Mereka Lakukan, Sebab Masing-masing Memiliki Keingin Tahuan Atas Jalan Yang Mereka Lihat Dan Akhirnya Satu Persatu Dari Mereka Pun Berpisah, Mereka Pun Tidak Ingin Hal Ini Terjadi, Tapi Mereka Sangat Bersyukur Karena Pernah Bersama-sama Menghadapi Berbagai Rintangan, Mereka Pun Percaya, Jalan ApaPun Yang Mereka Pilih, Pasti Salah Satu Jalan Tersebut Ada Yang Akan Saling Mempertemukan Mereka, Mereka Pun Akhirnya Berjalan Dengan Membawa Segala Kenangan Masa Lalu Mereka

"Hidup itu pilihan, semua memiliki pilihan hidupnya sendiri, Mungkin Ada Saatnya Pilihan Itu Sama, Tapi Terkadang Ada Saatnya Pilihan Itu Berbeda, Tapi Walaupun Begitu, Ada 1 Hal Yang Pasti, Walaupun Pilihan Tiap Manusia Berbeda, Tetapi Setidaknya Dalam Hidupnya Pernah Memiliki Kenangan Yang Sama Dengan Yang Pernah Memiliki Pilihan Yang Sama"