Tuesday, January 29, 2008

Finally, But Not Final

Malam ini malam terakhir baginya untuk menyelesaikan tulisan syarat kelulusan S1 di sebuah universitas swasta. Dia dan seorang temannya yang datang bersama seorang wanita pinjaman kelompok sebelah, berusaha mati-matian menyelesaikan kewajibannya itu.

Dalam proses sampai selama ini, memang dia banyak sekali mendapat bantuan dan dukungan. Dan dia sangat berterimakasih dan menghargai itu. Sekali lagi, dia teringat akan quote yang pernah didengarnya.

Human Beings cannot do anything alone. They draw on their surrondings to live.
Pagi ini skripsinya masih kritis, walau semua bagian sudah disiapkan, tapi proses penyatuan dan penyeleksian memakan waktu yang tidak sedikit. Mesin cetak bekerja sehari penuh, sama seperti perutnya yang bekerja menahan lapar hampir sehari penuh. Kepala pusing pun sampai hampir hilang rasanya ditelan kepanikan.

Sore hari, pukul 6 dimana di udara biasa dikumandangkan waktunya solat magrib, dia dan kedua temannya sedang berpusing-pusing mengumpulkan dokumen-dokumen yang mesti dikumpulkannya. Mulai dari kertas panjang yang sering dibawa waktu ujian, sampai foto keren memakai jas berlatar merah yang ditulis nama dibaliknya.

Memang bukan orang yang senang mendapatkan sesuatu dengan jalur mudah, masalah baru mendatanginya. Saat sedang kejar-kejaran dengan waktu untuk menjilid 2 buah calon skripsi, ia dikejutkan dengan foto kerennya yang terkena tinta yang dia gunakan untuk menulis nama. Wajah tidak begitu tampan itu pun tambah kehilangan citra ketampanannya karena adanya kumis dan codat-codet bercak tinta yang mencoreng fotonya dengan amat kasar.

Waktu tinggal 1 jam, dan dia harus mencari pengganti foto tercoreng yang tak bisa dibersihkan itu. Maka berlarilah dia menuju percetakan foto digital terdekat. Mengingat tempat biasa dia mencuci ramai, dicobanya tempat cuci foto bermerek nama gunung di Jepang untuk mengirit waktu.

Ntah sial atau mendramatisir, usb yang dibawanya tidak bisa didetect di tempat itu. Sehingga ia terpaksa mengantri setengah jam lebih di tempat biasa ia mencetak foto yang merupakan tempat dimana ia foto keren itu :P

Jam setengah delapan lewat 10, salah seorang temannya sudah menelefon dengan nada tidak sabar. Dengen kebut-kebutan dia menuju tempat yang menggunakan salah satu Marga yang sempat menjadi orang terkaya di Indonesia.

Sesampainya di sana, tentu tempat itu sudah sepi. Jam 8 mereka akan tutup. Dan tepat pukul 8 kurang 10 menit, 2 buah jilidan itu sudah resmi ditukar dengan 3 lembar kertas sejenis bon yang disambung jadi 1. Kertas suci itu sampai juga ditangan mereka tepat 10 menit sebelum deadline berlaku. Mungkin saja, skripsi mereka adalah skripsi terakhir yang dikumpul tepat waktu.

Finally perjuangan selama ini berhasil juga mengejar deadline, walau cuma menyisakan 10 menit buat tertawa dan bernapas lega. Walau demikian perjuangan mereka belum selesai sampai di sini. Mereka tentu masih harus berkerja keras memperkuat pertahanan dengan menyelesaikan program mereka dan menonton pelajaran menangkis serangan di sidang orang lain.

Beberapa temannya sudah mendapat hasil atas perjuangannya, beberapa siap memetik hasilnya. Semangat terus buat teman-teman, buat yang besok sidang, 2 hari lagi sidang, 3 hari lagi sidang, sampai nanti yang sidang terakhir. Let's reach the final with full spirit...

Saturday, January 26, 2008

Indomie Tetangga

Cip..cip bunyi kicau burung memecah siang yang semakin terik. Matahari sepertinya panas sekali diluar kamar. Kamar yang gelap dan bunyi desiran ombak serta angin sepoi-sepoi dari pendingin ruangan menambah in the hoy buat setiap orang yang sedang mengantuk.

Jam 10 pagi, saatnya bangun dari tidur lelap yang dimulai sekitar 6 jam lalu. Saatnya bersiap-siap sebelum 2 bocah malas datang menyerbu kamar untuk meneruskan perjuangan dan menebar bulu-bulu liar. Tampaknya ini akan menjadi awal dari hari yang melelahkan.

Tak lama ditunggu, 2 bocah malas lainnya selain dia sendiri muncul. Masih oleng karena tadi tidur lagi dan tidak bersiap-siap sesudah terbangun pertama kali. Masih belum rela memulai pagi yang sudah siang ini.

Makan siang di tempat biasa, dipilih menu sapi menghindari flu burung yang katanya mulai muncul kasus lagi. Sekaligus bosen sekali karena 80% makanan harian adalah ayam. Dilanjutkan mengisi bensin motor kesayangan yang sudah kedip-kedip seperti ultraman sudah mau menang.

Hingga malam tiba, sudah dijanjikan tidak akan makan sampai semua kelar dan tinggal cetak, apa daya sifat manusia yang ingkar janji tidak dapat menahan diri saat ada bunyi penggorengan diketuk di dekat kamar :P

Ok dari sinilah maraton dimulai. Hingga esok siang yang amat terik. T.T

Diawali jatuhnya korban jiwa salah satu anggota skripsinya yang menjadikan malam ini menjadi sama dengan malam KP-nya dulu. 2 orang dengan sisa kerjaan menumpuk dan jadwal printing yang amat ketat. 250 halaman belum jadi yang harus jadi dalam waktu kurang dari 12 jam.

Hari telah berganti, tengah malam ini seorang pemuda dengan seorang rekan lepe' nya sedang berusaha mati-matian mempertahankan harga diri untuk bisa lulus di semester ganjil. Sisa-sisa kepintaran dan kerajinan dikerahkan habis-habisan. Dengan kepanikan dan rasa lapar yang mengganggu membuat perjalanan menuju kelulusan ini menjadi semakin berat.

Pk. 04:00 WIB, rasa lapar telah sampai pada ujungnya. Ditemukannya jalan buntu untuk lari dari segala alasan. Cacing-cacing berontak, organ-organ berteriak, dan si empunya badan sudah berfantasi indomie hangat dengan atau tanpa kuah :p

Lapar tak dapat dilawan, diambilnya kunci titipan kamar seberang. Masuk ke kamar orang yang tidak ada orangnya, dia teringat bahwa orang ini membeli sebungkus indomie jumbo berbungkus putih. Dengan sejuta maaf tak tertahan, diambilnya indomie itu diam-diam. Dalam hatinya dia berjanji mengaku mengambil indomie itu besok pagi.

10 menit kemudian indomie itu sudah diproses dalam lambung. Bungkus putih itu sudah menjadi remasan kosong tak berharga.

Keadaan kamarnya berantakan seperti kapal pecah. Barang-barang berjatuhan, buku-buku bergelimpangan dan barang-barang orang seperti printer juga ikut hanyut dalam kekacauan kamar yang saat ini kesulitan menampung 2 orang tersisa. Untuk bergerak ke kamar mandi saja perlu jinjit-jinjit.

Sejam kemudian rasa lapar menagih lagi. Porsi sarapan tadi memang jauh dari cukup untuk tenaga yang terbuang dalam pemusatan pikiran ke seonggok kertas yang siap dicetak. Tak tahan lagi, diambilnya motor dan berangkat ke warung kopi yang lebih sering disebut "heroy" dengan terburu-buru. Dan di situlah sarapannya hari ini hingga makan lagi nanti siang. Di "heroy" ini dia membeli sebungkus indomie jumbo baru untuk mengganti indomie kamar seberangnya diam-diam. Hingga saat ini, temannya itu tidak tahu kalau indomienya sudah berubah tanggal expired-nya :P

Pagi sudah resmi, matahari sudah mengudara dan jam 9 pagi sudah ditunjukkan oleh jam digital di ponselnya. Tidak kuat membawa motor sendiri karena berdiri saja sulit, dia terpaksa ikut temannya dibonceng di belakang. Perjalanan menderita, aroma tidak mandi dan rambut lepek dari depannya amat sulit dihindari untuk tidak masuk paru-paru.

Skripsi terlambat diurus ujian siap menyambut, tanpa belajar dijalaninya ujian dengan rasa kantuk sangat. Berantakan, gak bisa jawab, dan tertidur dialami berkali-kali selama pengerjaan ujian kali ini. Ujian terakhir yang semoga tetap menjadi yang terakhir --"

Setelah ujian, penantian selama hampir 2 jam memberikan hasil yang lumayan melegakan. Rentetan tanda tangan dari dosen pembimbing membuka pintu hatinya yang menyempit. Kejadian buat surat survey sampe 3 kali gara-gara ngantuk terobati sudah. Ujian berantakan rasanya tak bermasalah. ACC dosen ditangan!!! Berarti yang selanjutnya harus dia lakukan adalah mencetak 3 x 250 lembar skripsinya sebelum hari senin.

Buat anda-anda yang skripsi kelas mungkin diribetkan dengan absen harian setiap anda bertemu dosen pembimbing. Tapi di non kelas berbeda bung. Dosen yang tanda tangan di buku bimbingan setiap pertemuan. :P Berarti ada kemungkinan dosen bisa titip absen :P

Setelah ACC ditangan, dia dan temannya makan di sebuah tempat makan soto tersempit di kemanggisan. Makan siang sekaligus pagi, ya walaupun jam 5 sudah nelen indomi di tempat yang tidak jauh dari situ membuat dia semakin ngantuk. Maka langsunglah dia kembali ke kosnya. Melepas semua kulit luar yang dipakainya pagi ini. Menyisakan piringan err... ntah apa warnanya yang jelas bukan hitam :P

Tak sadar, dia tertidur dengan gaya barat. Cuma berpiringan bukan hitam ditemani hembusan AC LG yang bertemperatur 18 derajat. Dingin yang menusuk kulit bahkan tidak berhasil mengganggu tidurnya yang nikmat itu. Hingga 4 jam kemudian, dia terbangun dengan perut kembung karena masuk angin.

Malamnya dia masih harus merevisi kekurangan-kekurangan yang ada. Maka diambil inisiatif untuk melakukan revisi di tempat mewah, seperti biasa kelompok malas nan mewah. :D

Jam 1 malam, berangkatlah 2 motor menuju sarinah. Daerah makanan 24 jam di dekat gedung BPPT. Karena ingin muter-muter, maka sampailah mereka di daerah pondok cabe belakang sarinah. Di sana terasa panas, tapi banyak bule pake penutup dada doank yang lagi loncat-loncat ato sekedar goyang-goyang diiringi lagu dangdut :P

Yang menghawatirkan, dari pandangan 4 orang diatas motor, PSK disana ternyata kalah mewah ama bencongnya --" what a terrible country ^^

Setelah melahap habis sepaket daging tumpuk dan atribut-atribut tambahannya yang ditutup sundae stoberi seharga 13 gelas aqua, maka mereka pulang menuju base camp sempit di daerah taisir. Tak lama di sana, semua orang terlelap dalam hembusan AC LG yang menurut pemuda itu terasa panas malam itu. Padahal teman-temannya kedinginan. Tampaknya sudah gejala suck-it tahap 1 setelah angin2an bawa motor. --"

Bangun siang bolong dilanjutkan dengan merubah penampilan di sebuah salon swasta. Setelah mandi, maka dia bersiap mengabadikan dirinya untuk keperluan skripsi esok hari. Kemudian, menunaikan ibadahnya di MBK.

Sepulang dari Gereja, dirasakan tubuhnya berangsur-angsur memburuk. Pala mulai pusing, mata perih dan leher tidak enak. Namun tuntutan skripsi menyebabkan dia masih mengeprint dan mengedit hingga saat blog ini diterbitkan. Benar-benar kehidupan yang melelahkan ya?

nb: maap kalo tulisan ini membosankan, nulisnya aja dah 2 hari :P

raykuro™ - The Report -

Seperti biasa, entry ber-label My research selalu akan memiliki yang namanya report. Dan pada research terakhir gw ini, report-nya emang kurang menyenangkan.

Kalau masih ingat dan dapat diingat-ingat. Cukup pandangi blog ini dengan seksama. Maka anda dapat melihat sebuah quote dari gw sendiri yang isinya :
In bible
For many are invited, but few are chosen
(Matthew 22:14)


In blogger
For many are visiting, but few are giving comments
(raykuro 30:12)
Pada entry terakhir gw, bisa dilihat memiliki jatah sekitar 65 visitors dalam 2 hari sejak di-publish. Kenyataan pahit yang membuktikan bahwa quote gw itu benar kali ini amat mendukung. Tidak heran kenapa testimonial friendster saat ini, lebih ramai diisi e-card atau gambar-gambar bergerak maupun diam dibanding kata-kata.
People not writting anymore, they copying then pasteing.
Satu hal lagi yang bisa ditangkap adalah bahwa melarang pembaca untuk memberikan komentar hujatan ternyata mengurangi minat pembaca untuk komentar secara drastis. Coba anda tengok blog-blog yang naik daun dengan pesatnya via Spam Yahoo Messenger, dengan tema dan kesempatan makian, commentnya mencapai ratusan !!

Solusi yang sempat terpikirkan adalah memberikan pilihan ganda di comments, agar pembaca tidak lagi harus menulis sesuatu, tinggal memilih dan click. Mungkin hal itu dapat mengurangi keengganan orang dalam memberikan komentar.

Sangat disayangkan bahwa padahal comments adalah salah satu media publikasi untuk blog atau situs anda. Apalagi kalau comment anda berpendidikan dan menarik, tentu banyak orang lain yang ingin tahu lebih tentang anda. Tentunya tanpa memberikan comment lagi di tempat anda :P

Sebagai penutup, terima kasih buat yang dah berpartisipasi baik yang datang maupun yang ninggalin jejak. Semoga anda mendapatkan kedamaian ^^

Sebenernya masih belom pengen dikeluarin report-nya, tapi cerita baru sudah siap naik panggung nanti malam. Jadi kalo emang yang masih minat comment, silahkan aja kok. Tarif flat Rp. 350,- /sms

hehe..

Thursday, January 24, 2008

raykuro™

Berhubung lagi gak ada cerita dan ide, juga kehidupan pribadi yang terlalu private....
Ditambah terinspirasi seorang teman skripsi yang pernah melakukan hal sama di sebuah forum himpunan mahasiswa...
Ditambah waktunya koreksi diri sebelum sidang :P

Bolehkah aku melihat sari wajahku .. ai..ai siapa aku .. hehehehe..

Pengen tau pandangan orang terhadap si "raykuro" ini apa ya ?
+
Terhadap blog Zone of My Passion ini...

Tentunya jawaban bisa langsung dilayangkan via comment gratis.. tis gak pake biaya apa pun.
Kalo kena charge paling-paling biaya warnet lah :P

Ada ketentuan yang harus ditaati :
  1. Dilarang mengisi dengan hujatan kasar ala blog-blog yang baru beredar akhir-akhir ini.
  2. Dilarang menjawab : You are a rose blooming in the desert ^^
  3. Dilarang menjawab yang tidak menguntungkan gw :P
  4. Dilarang boong :P
  5. Peraturan ini bersifat fleksibel , bisa ditambah , bisa dikurangin yang jelas comment gak berkenan gw buang
So semoga anda mendapat pahala dari-Nya :p

nb: program ini tidak memungut biaya apapun, bila ada yang meminta anda mentransfer sejumlah uang, berarti itu penipuan. Kecuali ke rekening saya :p

Tuesday, January 22, 2008

Si Kantuk

Mentari pagi sudah bersiap-siap. Menyisir rambutnya, memakai deodoran dan terakhir mencukur kumisnya yang sudah mulai memanjang. Setengah jam lagi sudah waktunya dia mulai berkerja.

Tak lama si Jago memanggil. Sang mentari tersenyum dan berlari menuju tempatnya bertugas pagi ini. Diperjalanan, dijumpainya sang Bulan yang begitu cantik namun pucat dan redup. Ya dia pasti capek habis bertugas tadi malam.

Saat si mentari siap melaksanakan tugasnya, beberapa orang lelaki muda berada di sebuah kamar kecil mengejar target pagi ini. Satu tertidur, satu hampir tertidur, satunya lagi mencetak, yang satunya bersiap pergi menjadi tukang ojek.

Satu persatu berguguran, yang hampir tertidur sudah pergi bersama si tukang ojek untuk beristirahat, tinggal si pencetak dengan yang tertidur yang tersisa di sana. Maka benda kotak bermerek hp pun melakukan tugasnya. Hari ini si Canon titip absen karena sedang sakit. Semua kerjaannya tidak mengeluarkan hasil, kertas putih keluar putih, kertas hitam keluar hitam. Sungguh aneh.

Kewalahan bekerja sendirian, si hp mulai lelah. Hasil pekerjaannya mulai memudar, tanda tenaganya sudah mulai habis. Beberapa saat kemudian si hp total gak bisa kerja. Dan si pencetak panik sendirian dengan kalemnya dia bertanya pada kawannya ^^. Melihat waktu operasi di layar yang sudah mencetak EXPIRED, maka pasien bernama skripsi dinyatakan Dead in Operation dan sang dokter dikenakan kasus mallpraktek.

Habisnya tinta memaksa si pemuda yang tadi sibuk mencetak terpaksa keluar. Setengah gontai dikuasai kantuk, dia mengambil celana panjangnya, sebuah jaket hitam, 2 buah ponsel, sebuah dompet, serentetan kunci dan tidak lupa seblister Milanta sebagai cadangan bila terjadi serangan mendadak. Dipacunya kendaraan roda duanya dan membonceng temannya yang baru saja dibangunkan.

Di perjalanan, motornya menggila. Tembok diserempet, selokan hampir di lindas, kendaraan lain pun menjadi ancaman pagi itu. Kokpitnya goyang, pandangannya berbayang. Kantuk yang mengendap di kepala mengancam dirinya untuk beristirahat. Tapi apa mau dikata, dia harus mengejar tinta kalau masih mau kumpul skripsinya hari ini. Sayang setelah tinta didapat, sang dosen berhalangan hadir.

Ntah lega atau kecewa, akhirnya diputuskan untuk makan pagi sekaligus siang di sebuah tempat makan bernama Jumbo yang berasal dari salah satu propinsi di Sumatera. Makan dengan kantuk yang meluap-luap ternyata tidak menyenangkan. Rasa ayam saja sepertinya tertukar dengan rasa nasi saat di mulut :p

Waktu memang berjalan begitu cepat. Fisik manusia serasa tidak bisa mengejar waktu. Kantuk menjadi beban terbesar dalam pemenuhan sebuah deadline. Saat si kantuk menguasai diri, otak pun tak akan bereaksi. Selanjutnya semua pekerjaan menjadi percuma. Kecerobohan semakin sulit dihindari.

Tak segampang mencari obat tidur yang sangat efektif, obat kantuk yang efektif lebih susah ditemukan. Kopi pekat maupun lintingan rokok kadang tidak berarti apa-apa di mata si kantuk. Berhubung dia tidak suka kedua hal diatas, kucekan tangan dan cuci muka jadi senjata yang tersisa.

Saat seseorang tak boleh tertidur, dan si kantuk menyerang tanpa kasihan, apakah yang dapat melawan?

Tahukah Kawan?

Tahukah kawan?
Kalau kamu tak punya waktu
Dan si weker meledekmu
Dengan bunyi gerak jarumnya

Tahukah kawan?
Bila waktu smakin memburu
Napasmu serasa sesak
Pikiran pun meledak-ledak

Tahukah kawan?
Bila waktu yang mengejarmu
Semua serasa salah
Tak bisa engkau mengelak

Tahukah kawan?
Saat waktu mendesakmu
Teriakan pun tak membantu
Takkan datang malaikat baik

Tahukah kawan?
Saat waktu mendapatkanmu
Permata sang lautan pun
Takkan sanggup menebusmu

Tahukah kawan?
Saatlah habis waktuku
Kukabarkan pada dosenku
Semoga masih keburu :p

nb: ditulis saat menunggu printer selesai menunaikan tugasnya mencetak ratusan halaman. Dan waktu sudah terlambat setengah jam >.<

Monday, January 21, 2008

Ceng-Go

Ceng-Go sebelum Go-Ceng :P

Congratz ^^...

Thursday, January 17, 2008

Cinta Kebanyakan Nanya

Cinta
Apa sih yang disebut-sebut cinta?
Apakah seperti peliharaan di rumah?
Atau seperti belanjaan di pasar?

Cinta
Bertahun-tahun aku merasakan
Bertahun-tahun aku memberikan
Beberapa detik dia menghilang

Cinta
Dapatkah aku menjual cinta?
Dapatkah aku membelinya?
Berikan aku isi ulangnya

Cinta
Tak kurang aku mendapatkan
Tak sedikit aku melahapnya
Mengapa aku tak pernah kenyang?

Cinta
Ribuan cinta kau berikan
Mampukah aku menyimpan cinta?
Sanggupkah aku membalasnya?

Cinta
Pijakan ku lemah
Pikiranku tamak
Mampukah aku mencinta?

Cinta
Adakah sarjana cinta?
Yang paling ahli dan mengetahui
Mana yang salah dalam mencinta

Cinta
Saat aku jatuh cinta
Kuingin itu slamanya
Seperti secuil cinta milik-Nya

Tuesday, January 15, 2008

Cuap-Cuap Doank

Siang hari yang mendung, hujan rintik-rintik memang belum muncul, namun setetes dua tetes air sesekali jatuh ke tanah. Kesibukan di sekitar kemanggisan memang tampak tidak terpengaruh keadaan cuaca yang kurang bersemangat hari ini. Jalan masih tetap padat dengan manusia maupun kendaraan yang terus menerus bergerak sehingga si pelukis kesulitan untuk melukisnya.

Seorang lelaki yang tidak terlalu tampan dan terserah anda kalau mau bilang jelek, berjalan bersama ke-2 temannya menyusuri jalan depan kampus yang padat dengan lemas. Skripsi bersama yang mereka susun masih dalam keadaan menghawatirkan. Kekacauan schedule dan kondisi mental para penyusunnya membuat si skripsi terancam cacat mental saat lahir nanti.

Ya, beban pikiran memang sudah harus mulai dibiasakan mulai dini, mengingat umurnya dah memasuki masa akhil balik (maaf kalo salah tulis). Beberapa waktu ini dia yang biasa lebih menikmati masa-masa sekarang (present) mulai banyak memikirkan tentang masa depan (future). Pikiran-pikiran masa depan yang datang tanpa persiapan diri yang telah terbiasa memang membuat seseorang panik dan kadang bengong sendiri.

Pilihan, memang sesuatu yang paling sulit dilakukan setelah menunggu. Bagi dirinya, setiap pilihan yang dia ambil, haruslah yang konsekuensinya siap dia terima. Dan memang tidak memiliki darah penjudi, dia menjadi orang yang terlalu pelit untuk menerima konsekuensi yang harus diterima dari sebuah pilihan, walaupun pilihan itu menawarkan sesuatu yang lebih baik. Entah pelit atau rakus.

Setelah menghabiskan seluruh pulsa dan baterai tadi malam, dia sedikit lega sih. Sebagian beban dan kemauannya yang egois ini sudah tersalurkan entah dengan baik atau tidak. Seorang lelaki di umur 21-nya yang dilewati tanpa ritual pesta bujang ini memang banyak berubah akhir-akhir ini. Tak cuma pendewasaan diri, sisi kekanak-kanakan dan keegoisan juga ikut muncul dalam benaknya yang selalu berputar di dalam kepalanya. Mudah-mudahan aja gaya penulisannya tidak ikut berubah :p

Pikirannya melayang ke semua penjuru, dari yang penting sampai gak penting banget. Napsu untuk melakukan segala sesuatu pun menurun. Mau makan rasanya kenyang, pas mau koding rasanya lapar, mau browsing aja bingung mau cari info apa. Rasanya sulit sekali menikmati saat-saat seperti ini. Semangat datang dan pergi dengan terburu-buru, bahkan sampai tidak sempat mencicipi kue kering dan air minum yang disajikan di meja tamu.

Mungkin sebentar lagi hidupnya akan normal, menurut informasi dia orang yang cukup tangguh menghadapi hidup. Setidaknya hidupnya sendiri. Waktu yang tersisa memang tidak banyak, tapi mudah-mudahan cukup baginya untuk mengembangkan dirinya dan menemukan kembali jati dirinya. Dia yang selalu bersemangat ^^
Human Beings cannot do anything alone. They draw on their surrondings to live.
Ngak nyambung ya? tapi kata2 itu bagus ^^

Tidak seperti seorang temannya yang kelebihan hormon, tampaknya dia perlu daftar untuk menerima donor hormon. Mulai dari kemalasan, hilang semangat, hilang napsu sampe tidak fokus yang menyebabkan banyaknya kesalahan. Beberapa hari ini saja sudah lebih dari 2 kali salah panggil orang :p Dan anehnya abis salah kaga ada perasaan malu atau menyesal, cicing-cicing wae..

Salah satu kejadian aneh saat kemarin dia berada di Shangrila Hotel yang dibilang dekat oleh seorang temannya, dimana dia melihat makanan dari melotot sampe pengen merem. Satu-satunya kondangan yang dia hadiri dan tidak kekurangan makanan sampai menu terkecil pun saat acara sudah akan berakhir. Mewah memang. Walau dia belum punya rencana untuk menikah, tapi rasanya ingin bisa menikah di tempat mewah dan bisa menyenangkan tamu-tamunya :p

Ya, di WC yang sempat dia datangi saat makanan susah dlo di seminar microsoft, seperti biasanya dia menuju urinair untuk melakukan ritual wajib demi menjaga kesehatan tubuhnya. Dan kalau kalian pernah denger berita Artis-artis yang kembennya melorot di layar kaca, kemarin dia sempet kelepasan kendali celana bahannya hingga pinggang kebawahnya hanya ditutup piringan. Bukan piringan hitam, entah apa warnanya tapi rasanya bukan hitam XD

Jadi ketidakbiasaannya memakai celana bahan membuatnya tidak sadar bahwa celana bahan itu sangat lemas, bahkan tidak sanggup menahan sabuk pinggangnya yang bergantung di puncak celana. Terbiasa dengan celana jeans yang melekat erat di paha, secara tak terkendali celana bahan itu terjun bebas ke lantai. Untung terapi kesehatannya belum dimulai dan tidak ada satu orang pun saat itu. Sisanya ya berharap saja tidak ada CCTV di WC itu :p

Woiii post apa neh? gak nyambung ...
Emang lagi gak gitu minat post :P jadi mohon maklumin.. ^^

Monday, January 14, 2008

Bidadari Pagi

Wahai mentari
Sosok bidadari pagi
Yang datang dari ufuk timur
Menghangatkan dan menyinari hidupku

Wahai bidadari pagi
Maafkan diriku ini
Seorang manusia payah
Yang tak bisa membalas sinarmu

Wahai bidadari pagi
Saat hidupku dikerudung malam
Tak kehilangan aku sinarmu
Walaupun tipis adanya

Wahai bidadari pagi
Kau kenalkan aku pada sang Bulan
Menemani hidupku yang gelap gulita
Lewat pantulan sinar dirimu

Wahai sang Bulan
Sang juwita malam
Sampaikanlah pada mentari
Saat kau pulang besok pagi

Wahai juwita malam
Katakanlah padanya
Maafku yang tertahan
Tak bisa menangkap sinarnya

Aku dirudung malam
Walau bulan memantulkan sinarmu
Aku kehilangan kekuatan
Bahkan tuk cintai diriku


insert song :
Crucify my love - If my love is blind
Crucify my love - If it sets me free
Never know, Never trust
That love should see a color
Crucify my love - If it should be that way
Words & Music by Yoshiki


Saturday, January 12, 2008

Story of Banana B'ut'™

Berawal dari kisah seorang teman yang belum bisa dibilang im'ut' walau tidak gend'ut', dan namanya tidak usah diseb'ut' saat perjalanan ke la'ut'. Berawal dari keinginannya untuk naik banana b'ut' hingga dia menjadi tren mode baru mengalahkan tren hidup sehat tanpa akhiran 'k' dan 't' yang sempat menjamur beberapa waktu lalu. Ex : (Bece', Mace', C***', dst)

Hari itu hari libur yang yah'ut'. Sekelompok muda mudi hendak berangkat liburan ke la'ut'. Di jemp'ut' oleh mobil Angkatan La'ut', mereka semua berkumpul dalam keceriaan dan sedikit malu-malu.

Seorang teman yang namanya tidak perlu diseb'ut' dan baru saja menggunting ramb'ut'nya, kali ini mengik'ut'i acara liburan bersama-sama ini untuk pertama kalinya. Dengan semangat membara bersama teman-teman barunya hendak ke la'ut' liat pemandangan bagus.

Namanya mobil Angkatan La'ut', emang kaga pernah tak'ut' di tilang atau di omelin orang. Pinggir jalan tol pun diembat untuk menyalip dan berjalan terus saat macet sedang menyamb'ut'. Alhasil keb'ut'-keb'ut'an di sisi jalan yang sempit menghasilkan hilangnya salah satu sepion mobil truk yang tidak sengaja terserempet. Tentunya mobil Angkatan La'ut' tidak menyah'ut' saat si korban berteriak-teriak memanggil untuk bertanggung jawab.

Sesampainya di la'ut', teman kita itu tidak sabar untuk naik banana b'ut'. Sampai-sampai langsung larilah dia ke pinggir la'ut'. Sayang hari sudah sore, sehingga si tukang banana b'ut' sudah pulang untuk makan bersama keluarganya. Dan dia harus bersabar hingga esok pagi menjemp'ut'.

Malamnya, keadaan la'ut' sama persis seperti yang diseb'ut' oleh pembawa ramalan cuaca di televisi b'ut''ut'. Angin sedang bertiup kencang-kencang seperti angin rib'ut'. Maka terbanglah beberapa jemuran mereka yang salah satunya berupa maaf, kanc'ut' yang sampai saat ini belum berhasil ditemukan.

Paginya dengan tak sabar, teman kita langsung berlari dengan semangat dan berteriak-teriak "Banana B'ut'.. I'm comming..". Sayang si abang tukang banana b'ut' masih sibuk mengantar jemp'ut' anaknya ke sekolah. Akhirnya, dia cuma main air sampai jari-jarinya kerip'ut'.

Tak lama datang juga si abang banana b'ut'. Dasar tidak jodoh, tidak dibawanya uang yang cukup untuk bisa naik banana b'ut', apalagi ditambah foto2 gaya diatas banana b'ut'. Maka kecewalah dia dan terus berusaha menghas'ut' temannya untuk meminjamkan dia uang. Apadaya temannya yang di has'ut' juga tidak membawa uang yang cukup. Maka tamatlah mimpinya untuk naik banana b'ut'.

Tibalah waktunya untuk pulang ke kota, tentunya dengan mobil Angkatan La'ut'. Dan dia sudah bisa menerima kenyataan gagalnya mimpi dia naik banana b'ut'. Sebagai anak yang penur'ut' dan bukan penak'ut', maka dia ik'ut' pulang sambil bernyanyi dangd'ut' dengan gembira bersama teman-temannya yang nama-namanya juga tidak perlu di seb'ut' sampai semap'ut'.

Tips :
  • Baca kembali kisah ini dengan menarik lidah kedalam saat membaca kata 'ut' dan rasakan bedanya.
  • Cobalah berkali-kali untuk mendapatkan 'ut' yang paling nyaman bagi anda.
  • Bila kebiasaan 'ut' berlanj'ut', hubungi tukang ur'ut'
pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^

Friday, January 11, 2008

Sebuah Pagi Yang Cerah

Sebuah pagi yang cerah, di kamar seorang pemuda tanggung berperawakan tambun, ya gak tambun-tambun amat. Cuma biar kata2nya bagus aja :p

Awal pagi yang menyenangkan, suara burung terdengar jelas meski itu hanya rekaman di mp3 player dalam laptopnya. Mata hitam setengah tertutup memandang laptop dengan pandangan kosong. Walaupun dia bukan kaum ghotic, akhir2 ini hiasan hitam di bawah mata merupakan make up dasar yang ia gunakan dalam kesetiap hariannya yang mengharukan.

Walau ia mudah terharu, tetapi dia kuat loh bergadang berhari-hari. Contohnya pagi ini. Beberapa jam lagi resmi sudah dia tidak tidur selama 24 jam. Memang biasa sih, tapi diisi dengan membawa motor bulak balik Mangga 2 Square dan coding semalam suntuk bukanlah hal biasa yang akan dilakukan oleh setiap orang tanpa menggunakan stunman.

Pagi ini dia memutuskan untuk tidak memejamkan mata dan mengunjungi dunia impiannya yang diperintahnya. Kadang sebagai presiden, kadang sebagai bupati. Pertimbangan tidak tidur diambil dari kebiasaan tidurnya yang sangat tenang. Sampai2 perlu sentuhan fisik untuk membangunkannya bila sudah tertidur.

Agar tidak tertidur, dia mencoba menyibukkan dirinya sendiri sampai waktu yang ditentukan. Pertama-tama digulungnya karpet ungu tempat teman-temannya menempelkan bagian-bagian tubuhnya tadi malam, mulai dari bokong, punggung bahkan kadang kepala kalo lagi stress.

Dipinjamnya sapu dari mbak-mbak yang ngurusin tempat dimana dia tinggal sementara ini. Bukan orang yang ramah, si mbak menjawab permintaan meminjam sapunya dan nanti saat mengembalikan dengan dingin. Padahal si cowo manis ini penuh kehangatan loh :P

Masuk ke kamar disapunya segala jenis rambut dari yang keriting sampai lurus seperti lidi. Maklum kamar sepetak yang selalu diinepi segerombolan penyamun ini memang penuh dengan limbah rambut yang tidak jelas asalnya. Sampai-sampai lagi masak air aja bisa ada rambut di dalamnya.. yeiksss..

Usai menyapu, dia mencontoh kegiatan ibu rumah tangga di televisi saat pagi hari. Bukan, bukan aerobik, dia mengambil sesachete soklin lantai dan mencampurnya dengan air lebih kurang 3 liter di dalam ember hitamnya. Mulailah dibasuhnya lantai keramik yang mulai abu-abu karena jarang di poles. Usai dipoles lantai jadi wangi, mengkilat dan tidak jerawatan.

Tak cukup juga menghabiskan waktu, dia menelefon temannya. Bermaksud membalas budi serangan miskol di hari yang lalu. Miskol terbanyak dari satu sumber sepanjang sejarah kepemilikan telefon portablenya. Salute buat kegigihannya, sayang orang ini terlalu capek untuk membuka mata. Sumane --"

Waktu tersisa masih sangat banyak, diputuskannyalah untuk membereskan kamarnya yang mulai berantakan karena jumlah penghuni yang tak berimbang. Digantinya plastik tong sampah, dibuangnya sampah-sampah, dan dirapikannya kotak persediaan cadangan makanan dikala darurat ^^

Usai mencuci piring karena pembantu lepe'nya mudik, terlanjur basah dia mulai menyikat kamar mandi. Wah memang lagi rajin si doi ini. Mungkin lagi latihan untuk ikut kontes bibit suami berbakat.

Usai membereskan beberapa barang-barang kecil lainnya, dia menuju laptopnya dan berharap bisa terhibur di sana. Semoga dalam beberapa menit lagi dia tidak tertidur dan terpaksa datang terlambat kesekian kalinya untuk pertemuan skripsi dengan dosen pembimbingnya.

Sebuah pagi yang cerah, saatnya memulai kegiatan keseharian.... di dunia mimpi tentunya :p Bangunkan dia jam 9an ya.. ^^

pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^

Wednesday, January 09, 2008

Si Ncik dan Malaikat Lepe' Bece'

Tahukah anda ada seseorang yang tidak belajar dari pengalamannya? Seorang pemuda tanggung yang biasa terus belajar dari pengalamannya kecolongan juga pada akhirnya.

Di siang hari yang terik, panas matahari memanggang setiap kehidupan di bumi Ibukota yang padat dan berpolusi ini. Seorang pemuda berkemeja putih memacu kendaraannya dengan cepat menyelip-nyelip di tengah keramaian jalan yang padat dengan angkutan umum. Siang ini dia hendak menghadiri kelas CB yang terancam telat 40 menit. Dan benar saja, sepuluh menit setelah dia masuk kelas sudah bubar dan si dosen mengabsen panggil sebagai kenang-kenangan di semester ini. Maklum, kuliah terakhir.

Sisa waktu dari cepatnya kelas berakhir sampai kelas berikutnya mengijinkan dia makan pagi dulu walau sudah telat. Seturunnya dari lantai 7 sebuah universitas swasta, dia langsung memesan makan di lapangan makanan kampus tersebut. Semangkuk mie keriting jumbo seharga 18 Aqua gelas dipesan. Dan ternyata dia tidak belajar dari kejadian kemarin. Duit di dompet tinggal 2 lembar. Satu berkepala 5 berekor 3 buah nol, dan 1 kepala berekor 3 buah nol. Di jumlahkan bagaimana pun juga, jumlahnya tidak pernah mencukupi untuk tarif semangkok mie keriting jumbo seharga 9 ribu.

Maka dengan wajah sedikit memelas dan penuh tipu daya dia meminta ijin dengan sopan kepada si ncik tukan mie untuk mengambil uang dulu ke mesin teller otomatis. Tidak jauh dari lapangan makanan, cuma sekitar 200 meter. Namun si ncik ternyata baik juga, katanya dia pesan saja dulu. Bayarnya boleh nanti. Wah, rejeki.. sekali lagi dia membuktikan bahwa kekuatan baik itu selalu melindungi kita saat kita memiliki tujuan baik ^^

Ada yang spesial dengan pesanan hari ini, nciknya ikut nganter walau mbaknya yang biasa antar juga datang ambil mangkok bekas orang makan. Diantar langsung oleh nciknya emang bikin dia rada kaget sih, dan jadi inget dia mau makan belom bayar. Mungkin itu juga sebabnya si ncik bela-belain datang mengantar pesanan langsung tanpa asisten.
"Wah ne bocah belom bayar, sini gw yang anter biar kaga kabur.", kata si ncik dalam hati.
Suatu kehormatan mendapat pelayanan ekstra diantar oleh pemilik usaha langsung yang memang jarang sekali dialami orang lain. Dan sekali lagi dia hampir bekerja sambilan di lapangan makanan itu karena tidak bisa membayar pesanannya langsung di muka. Untung nciknya baek. Kamsya ya ncik ^^

Malaikat Lepe' Bece' kembali membantunya hari ini, walau si Malaikat lepe' itu bolos dari kerjaannya mencuci piring dan gelas, si bece' akhirnya berhasil dipaksa mengeprint, menjilid sampai membakar document untuk paper kapselnya hari ini. Sungguh tidak terbayang bila tidak ada sang malaikat, ntah bagaimana kerjaan dia hari itu. Kamsya ya Lepe' Bece' ^^

Hari ini juga dia mendapat suntikan ransum baru yang ditukarnya dengan ampas ransum lama di dalam sebuah mobil hitam tinggi di samping parkiran motor sebuah universitas swasta. Segala perlengkapan bertahan hidup mulai dari kaos, jaket, kemeja, underwear sampai obat-obatan disupply baru dari agentnya.

Dengan persiapan sedemikian penuh. Mudah-mudahan kerja rodi skripsinya malam ini membuahkan hasil yang memukau untuk demo besok. Menyusul engkau yang telah lulus sidang hari ini.

pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^

Tuesday, January 08, 2008

Malaikat Lepe' Bece'

Siang hari menuju sore. Waktunya makan pagi bagi dia yang sering terlambat makan walau lambungnya sudah digerogoti asam berlebihan. Di sebuah tempat makan ayam yang katanya "jumbo" dan berasal dari negeri Sumatera.

Sepasang potongan daging ayam bertepung terhidang diatas piring kecil berwarna putih. Nasi putih dikirimkan kemudian bersama segelas teh dingin. Cairan merah disemprotkan sebagai penambah nikmatnya hidangan siang ini.

Lapar tak bisa ditahan, jadwal lab sudah menyambut. Dia makan dengan terburu-buru sambil menelefon temannya yang siap dikirim untuk memberikan sambutan di suatu mall ibu kota. Tanpa tersedak dan dengan gesit, sendok demi sendok nasi dan daging ayam berhasil pindah tempat dari piring keramik ke rongga berisi asam pelumat.

Seorang pengamen datang meminta sedikit rejeki. Dia merogoh dompetnya dari saku celananya. Didapati sekeping uang logam untuk diberikan kepada pengamen, namun tidak ditemukannya beberapa lembar untuk membayar si empunya tempat makan. Pulsa telefon yang seakan kompakan menjahilinya tidak tersisa sama sekali. Air keringat bercucuran ntah karena kepedesan atau kuatir -credit goes to little mike-

Karena kekuatan baik itu selalu diyakini menjaga anak-anaknya yang sedang berada di dalam kesulitan, maka dikirimkannya seorang malaikat yang agak lepe' dan bece' tiba-tiba di depan dia. Diatas sebuah motor yang sedang berlari si malaikat lepe' memanggil-manggil di kejauhan. Tak disia-siakan, di lambaikanlah tangannya ke arah si malaikat lepe'. SOS

Terselamatkanlah dia, 2 lembar berwarna ungu telah menyelamatkan dia dari kontrak kerja bersama mbak-mbak yang laen yang mungkin lupa bawa uang juga ketika makan di situ.

Kejadian ini merupakan kejadian ke-3 dalam 2 hari terakhir. Yang pertama dia sudah memesan semangkuk soto daging dengan nasinya dan terpaksa ditinggal dulu untuk mengambil uang di mesin teller otomatis.

Kejadian ke-2 di malam buta. Sudah hampir pagi ketika dia hendak membayar semangkuk indomie dan susu hangat di sebuah warung kopi yang tersohor di sekitar tempat itu. Sekali lagi malaikat lepe' yang waktu itu kondisinya lebih bece' menyelamatkan dia dari kontrak kerja memasak indomie untuk beberapa waktu.

Dari pengalamannya, dia ingin sekali membuktikan kepada seluruh umat manusia. Kalau kekuatan baik itu akan selalu melindungi orang yang ingin berbuat baik. Jadi buat engkau yang akan sidang besok, buat teman-temannya yang sedang sibuk skripsi, buat yang sedang penyembuhan, buat yang persiapan pentas, buat yang sedang pameran, buat yang sedang dalam tekanan, juga buat semua orang yang sedang berbuat baik, "Percayalah dan semangatlah, karena Dia selalu ada membantu kita"

pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^


Monday, January 07, 2008

Archhuman

Jakarta malam tetap mendingin, tercatat suhu di penunjuk suhu depan Mangga 2 Square menunjukkan 27 derajat Celcius. Hanya berbeda 3 derajat dari suhu terpanas yang bisa dihasilkan pendingin ruangan bermerek LG.

Di tengah malam yang dingin ini, dia berfikir untuk berbuat baik setelah menutup webcamnya yang dipakainya untuk "show" waktu itu. Dia berfikir untuk membersihkan "bukucatatan-nya" dari unsur-unsur "jahat" (evil things). "bukucatatan-nya" itu akan dipinjamkan untuk acara workshop yang menyertakan diskusi dalam agenda acaranya. Berhubung acaranya besok pagi, maka dia mencoba membakar the evil things di tengah malam buta.

Dia memang bukan orang yang sepenuhnya hidup dalam kebaikan, kadang terdapat juga evil things dalam hidupnya. Because he is not an archangel nor an archdevil, he tries to be an archhuman. Tidak sesuci si malaikat dan sekejam si setan, hanyalah seorang manusia yang dengan segala kemanusiaan yang dimilikinya mencoba menjadi orang yang lebih baik. Malam ini dia mencoba berbuat baik dengan menghilangkan pengaruh jahat di "bukucatatan-nya".

Dengan sedikit ritual memanggil arwah Nero portable, maka dia berhasil membakar semua evil things di dalam "bukucatatan-nya". Tidak sepanas saat Roma terbakar, karena panasnya mesin dapat diredam oleh pendingin ruangan :p

Kisah pagi yang mencekam, beberapa saat setelah "bukucatatan-nya " dibawa 2 lelaki muda yang menyantroni tempat tinggal sementaranya. Teringatlah dia akan kepingan biru berukirkan TDK, sebuah peninggalan kaisar Nero yang menyegel semua kekuatan "jahat" di dalamnya masih berada di dalam "bukucatatan-nya". Bila seseorang membuka segel kepingan itu melalui pembuka kepingan di "bukucatatan-nya", maka dunia berada di dalam bahaya besar.

Dengan sigap dia memulai langkahnya untuk menyelamatkan dunia dengan menghubungi temannya di sana. Dan bila kata orang kekuatan baik itu akan selalu melindungi orang yang ingin berbuat baik, hari ini dia membuktikannya dalam karya penyelamatannya. :p "Bukucatatan-nya" tidak digunakan, karena ip-nya di blok oleh jaringan sehingga alat itu tergeletak lesu di tengah meja. Dan akhirnya dia mendapatkan kepingan biru berhawa negatif itu dengan selamat. Dan anehnya, pasca kepingan itu diambil, ipnya dapat dikenali dan "bukucatatan-nya" dapat berpartisipasi di shift ke-2.

Akhir cerita, dunia terselamatkan dan kekuatan jahat dari evil things yang disegel oleh Kaisar Nero dalam kepingan biru berukirkan TDK itu berhasil dipertahankan dalam kegelapan selamanya.

He is not an Archangel nor an Archdevil, therefore he will try to be an Archhuman. Mungkin ini panggilan-nya untuk meninggalkan the evil things dalam setiap keseharian-nya.

catatan kaki :
  • Semua arch di dalam cerita ini tidak menggunakan akhiran _in_blue
  • "bukucatatan-nya" dapat diartikan dengan "notebook-nya"
  • Istilah Kekuatan baik digunakan dalam cerita ini karena penulis tidak ingin melanggar perintah Allah yang ke-2 versi Katholik Roma.
  • Kepingan biru berhawa negatif sudah berada di tempat yang aman :p
pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^

Sunday, January 06, 2008

What a Waste of Time

Malam semakin dingin, angin bertiup kencang. Masih untung tidak disertai hujan baik deras maupun rintik. Jalanan ibu kota terlihat lenggang di beberapa tempat. Fisik yang kurang sehat , membuat dia harus bergantian membawa motor dengan seorang teman.

Hari ini dia sedang menuju ke Mangga 2 square, sebuah mall di Jakarta yang akan disantroni himpunannya untuk sebuah pameran bertajuk IT. Terbiasa menempuh perjalanan selama 25 kilometer dan berjarak hampir satu jam, menurutnya jarak Kemanggisan - Mangga 2 masih normal-normal saja.

Malam dingin ini, dia mengendarai motornya tanpa nyasar dan selamat sampai di lokasi tujuan dengan terbatuk-batuk. Tak disangka-sangka, mereka malah menyasar saat mencari tempat parkir.
"Tempat parkir motor di mana pak?"
"Ada 2 de, di LG sama di B2"
"Jadi kira-kira arahnya kemana pak?"
"Dari sini ke kanan, nanti cari tempat bongkar muat masuk de ke B2, di B2 itu 24 jam"
"Makasih pak"

Percakapan itu rupanya tidak diperhatikan dengan baik, sudah dibilang basement dua bocah itu malah naik gedung parkir sampai lantai 5 yang jelas-jelas namanya p5, bukan b5. Setelah puas keliling gedung parkir dan bertanya lagi kepada beberapa orang, sampailah mereka di pintu masuk basement. Setelah berkeliling dengan hati was-was di bawah tanah yang suram itu, mereka menemukan tempat parkir motor di balik kegelapan lorong parkir.

Selesai memarkir motor kebanggaannya, dia dan temannya masuk ke dalam lift 2 pintu. Satu pintu menuju mall, satu pintu lagi menuju tempat lain. Aneh memang, namun fungsinya belum sehebat pintu ajaib doraemon.

Tak tahu di lantai mana harus keluar, mereka pun mencoba dari lantai UG, dan menemukan pintu lift yang sudah dipasangi teralis besi, sehingga mereka pun mencoba lantai lainnya yang ternyata sama saja. Kesekian kalinya, terbukalah lantai LG yang tidak berteralis namun hitam pekat. Lampu-lampu koridor sudah dimatikan, dan konon menurut cerita mall ini memiliki sepasang anjing yang dilepas di mall di malam hari sebagai bantuan tenaga keamanan.

Maka berjalanlah mereka dengan hati was-was. Setiap gerakan tiba-tiba di kegelapan itu selalu membuat mereka kaget dan tegang. Bahkan sampai pegawai yang membawa sapu melintas hampir membuat dia kaget dan siap ambil langkah seribu.

Di tengah kegelapan ada seberkas cahaya wangi dari tempat breadtalk yang sedang dibereskan. Dari situ dia mencoba mencari temannya. Berjalan kedepan didengarnya suara-suara baik pria maupun wanita. Maka untuk mengecek itu temannya atau bukan, dia mempraktekkan ilmu yang dulu sempat diajarkan senior-seniornya di pegunungan.

"One Family?"
"......"
Gak ada jawaban berarti saatnya kabur ... :P

Putus asa dalam pencarian, maka di teleponlah salah satu temannya. Dan setelah nyasar satu kali lagi, sampailah mereka di tempat yang dituju. 2 menit kemudian mereka pulang karena kerjaan dah beres. What a waste of time --"

Tuesday, January 01, 2008

Bargaining on The Road

Awal tahun baru...

Seorang pemuda tanggung dengan sikat di tangan sedang menyikat wc. Bukan pekerja wc umum, namun sedang bersihin kamar barunya yang baru ditinggalkan seorang cewe tidak jelek tapi cukup mengenaskan.

Setelah sekitar 2 jam penuh peluh bersama asisten pribadinya, akhirnya kamar itu menjadi jauh lebih higienis. Mudah-mudahan lebih higienis dari ruang operasi di Rumah Sakit terkenal :p

Menyusul hujan yang baru saja berhenti, motor karisma yang seharusnya ditinggal di depan kamar baru atas saran orang tuanya ditancap penuh menyusuri jalan protokol. Dengan gagah dan tangguh membelah genangan air di sepanjang perjalanan pulang.

Orang bilang kata-kata orang tua itu doa. Dan bila kita tidak mengikutinya, kadang kejadian buruk terjadi. 40 menit dari starter motor ditekan, motor itu terpaksa dihentikan. Lambaian tangan dari kejauhan diberikan bukan untuk minta tumpangan. Seorang pria berseragam coklat memberhentikan motor itu.

Langit masih terang. Tapi ntah angin apa polisi itu meminta lampu motor dinyalakan. Dan satu motor lain telah lolos seleksi lampu menyala. Dan si dia, terpaksa digiring ke pos. :p

STNKnya dah basi 4 bulan. Ya, 4 bulan. Bukan waktu yang singkat sih. Tapi dia memang bingung, padahal selama ini dia selalu disiplin membayar pajak. Tapi akhirnya kecolongan. 4 bulan, lagi.

Karena emang salah secara hukum, mau gak mau dia harus mengalah. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi denda dan mempercepat proses. Karena di pos itu ada 3 orang berseragam yang sedang menunggu dipuaskan.

Trik bargaining on the road yang utama adalah menyesuaikan keadaan. Dan bila anda memang salah, pura-puralah tidak tahu apa-apa. Berpura-puralah itu hal yang anda tidak sadari dan mengangguk atas semua perkataan lawan. Jangan lupa, tambahkan efek gaya ingin tahu solusinya dan membetulkan kesalahan anda. Itikad baik seperti itu akan mengurangi kekerasan hati lawan. ^^Dan bila anda sedang cekak alias gak bawa uang banyak, maka anda beruntung. Aneh memang, tapi kadang tidak punya uang itu merupakan keberuntungan ^^

Bila anda mendengar kata "selesaikan di sana atau di sini", selalu pilih di sini. Kecuali anda memiliki kenalan yang cukup untuk memproses dengan cepat, atau anda memang punya cukup banyak waktu untuk mengurus apalagi bila di luar kota.

Setelah berusaha dengan segenap usaha bargaining, seorang bargainer yang tidak berbakat seperti dia hanya berhasil mengurangi damage cost dari 150 menjadi 60. Ya ini lebih baik dari rekor sebelumnya yang merubah 40 menjadi 25. ^^

Mungkin bila anda berbakat bargaining on the road, maka anda tidak akan kesulitan membeli barang di mangga 2 dengan harga sangat murah. Harga 100 ribu mungkin bisa ditawar sampai 20 ribu. Coba aja buktikan ^^

Anyway, awal tahun baru ini memang diisi dengan hal yang kurang beruntung. Tapi selalu ada sisi positifnya. Buktinya, dia jadi sadar kalau STNKnya habis sudah 4 bulan. Sehingga besok harus segera diurus. ^^

Sebentar lagi, dia akan diusir dari tempat dia memasukkan entry ini. Kecuali si pemilik tidak berhasil menebak identitas seseorang yang sedang di jadikan taruhan^^

Ok, siap terbang ke seberang kamar, 4 menit menuju hari yang baru..

pesan penulis :
Cerita ini adalah fiksi yang berbasis kenyataan. Kesamaan tingkah laku dan kejadian adalah suatu kebetulan yang disengaja. Isi dari cerita ini murni hiburan dan tidak bertujuan melecehkan siapa pun. Bila anda merasa terhibur setelah membacanya, bagilah kebahagiaan anda dengan memberikan komentar.^^

Childrens of Gan Peng

Hari terakhir di 2007, seorang pemuda masih saja sibuk menyusun code-code skripsinya di depan laptopnya. Tanpa sadar mungkin teman-temannya sedang bersenang-senang bergelimang dosa. Kesepian ? a bit.. temannya cuma seorang foobar yang tak hentinya bernyanyi sejak dia bangun tidur.

Tak dirasa hari sudah sore, awan-awan putih dan tidak bening menutupi cahaya sang matahari yang masih mampu bersinar juga walaupun di kejauhan awan hitam dah antri minta jatah ronda. Ya, menurut televisi nanti malam akan hujan.

Dia mengendarai sebuah mobil hitam sekarang. Mobil hitam berbahan bakar solar itu telah kehilangan separuh isi tankinya. Karena itulah dia menyempatkan diri ke pom bensin sebelum melanjutkan perjalanannya ke Tebet. (Tebet !! bukan Tibet)

Setelah melewati perjalanan cukup melelahkan karena tidak tahu jalan dan mendengar suara "Makanya jangan ngebut-ngebut kalo gak tau jalan" berulang-ulang, akhirnya dia sampai di sebuah rumah makan di Tebet yang menjual Tauto Pekalongan. Pekalongan adalah tempat asal ayahnya, sehingga keluarga ini suka sekali dengan yang namanya Tauto Pekalongan. Sejenis soto dengan daging kerbau di tempat aslinya, cukup sulit ditemukan di luar tempat asalnya.

Sampai di rumah makan 'Tauto Pekalongan Nino', mereka sekeluarga makan dengan puas. Ya cukup mengobati rasa kangen karena sudah lama tidak pulang ke Pekalongan. Apalagi ternyata yang punya masih satu marga, walaupun jauh dalam silsilah peranakan.

Childrens of Gan Peng, yang amat mudah dikenali karena bukunya yang memuat foto-foto anggota keluarga besarnya sudah lama beredar di pasaran. Sebagai salah satu bagian dari Gan Peng, dia tentu mengenali buku di atas meja kasir yang sama dengan miliknya di rumah. Apalagi di buku itu ada foto dia, tentu dia akan afal covernya :P

Usai sedikit reunian, mereka pun pulang ke rumah dan jalanan cukup padat. Padahal hujan saja belum bangun dari tidurnya. Bagaimana pula nanti saat hujan hendak menonton pesta kembang api di Monas? entah lah...

Perjalanan pulang diakhiri hujan lebat yang akan berlangsung terus sampai malam, tampaknya sang hujan ingin berpartisipasi dalam pergantian tahun. Mendinginkan kepala semua orang yang sedang panas sehingga bisa berpikir sehat di tahun mendatang. Aminnnn..
Asal jangan membekukan hati teman-teman sampai membiru saja ^^

Anyway malam tahun baru ini dia teringat lagu Endless Rain yang mungkin dinyanyikan Toshi saat konser reunion malam itu, soalnya dia jalan ujan-ujan :P and once again.. she save my new years.

New Years, new life, new location. Dia pindah kos besok, beresin tempat kotor yang akan ditinggalinya selama beberapa waktu :P

Maafkanlah Diriku

Maafkanlah diriku
Yang tak membalas senyummu
saat kau bahagia

Maafkanlah diriku
Yang tak menyeka tangismu
Saat kau bersedih

Maafkanlah diriku
Yang tak menyadari
kau selalu mendengarku

Maafkanlah diriku
Yang selalu membuat bimbang
dengan semua kepalsuanku

Maafkanlah diriku
Yang tak mampu menopang
saat kau sedang lelah

Maafkanlah diriku
Yang tak mengertimu
walau kau mengenalku

Ya.. begitulah diriku
diriku dengan segala ke-aku-an ku