Saturday, February 02, 2008

What Banjir Do (con)

Jakarta diserang!! Pasukan awan hitam dari langit sudah siap menembakkan peluru air ke bumi. Dan setelah bunyi petir pertama sebagai tanda dimulainya serangan, air dalam jumlah besar terjun bebas ke bumi sampai esok hari.

Penyerangan ini memang jarang terjadi. Tampaknya polusi dan asap kendaraan bermotor yang semakin memonopoli napas dari tiap makhluk hidup di Jakarta, ingin diberantas oleh dewa hujan. Hari itu, semua sumber asap direndam habis di tempat-tempat yang biasa menyediakannya asap tak sehat dalam jumlah besar. Kenalpot direndam, mesin pun dimasuki air. Bala tentara langit berseragam banjir menyusuri bumi Jakarta hingga kehidupan yang ramai lumpuh menjadi genangan air merendam jalan.

Perkantoran bubar (walau ada beberapa kantor gak tau diri), sekolahan libur, pedagang kaki lima ngungsi, bahkan orang-orang kaya lari cari kamar hotel karena rumahnya sedang dirazia banjir. Di daratan yang tidak direndam, masalah juga tidak terlalu beda. Seorang pemuda terjebak di ibu kota karena semua akses ke rumahnya ditutup oleh banjir yang tidak dangkal.

Pagi itu dingin sekali, hujan yang tidak berhenti dari semalam ditambah AC yang disetel seminim mungkin dari semalam menyebabkan tidur dibalik selimut merupakan satu-satunya pilihan kegiatan yang bisa dilakukan di kamar. Namun ternyata ada satu hal yang bisa membuat pikirannya berganti. LAPAR!! ya jam 12 siang dan belum makan pagi di saat dingin ini membuat tubuh ini selalu menagih dan memanggil-manggil dengan bunyi yang mengenaskan. Ditambah listrik yang mendadak padam menjadikan semua alasan untuk tetap berada di kamar hilang.

Sebuah rintihan kelaparan juga didapat dari kamar seberangnya. Seorang perempuan ceking (tidak gemuk maksudnya :p) menanyakan apakah ada bahan makanan tersisa. Pemuda itu tersentuh, diberitahukannya bahwa ia masih memiliki beberapa kantung susu coklat berinisial M yang didapatnya dari temannya. Sayang nasib si perempuan itu terlalu buruk, lelakinya bahkan tidak memiliki setetes pun air minum lagi di kamarnya apalagi untuk menyeduh susu. Ya pemuda baik hati ini kemudian menawarkan air minum di tempatnya untuk si perempuan.

Dilandasi simpati yang amat dalam, bergegaslah ia mandi dalam gelap. Saat seseorang berada dalam gelap maka dia akan berfikir indahnya dapat melihat cahaya dunia. Alangkah repotnya hidup tanpa cahaya. Tidak tahu dimana adanya sabun, tidak tahu dimana shampo untung masih ingat letak-letak onderdil tubuhnya yang harus di gosok :P Sedikit blunder, dia hampir saja memakai obat mukanya sebagai shampo --"

Selesai mandi dia berjalan bersama perempuan tadi menyusuri jalan yang sepi. Hanya beberapa kendaraan umum lalu lalang berusaha mengejar setoran sebisanya. Dengan payung yang agak kebesaran, pemuda itu berjalan melewati gang-gang sempit yang membuat dia kerepotan sendiri karena berkali-kali payungnya nyangkut.

Selesai makan makanan hangat di daerah Sandang, berjalanlah mereka kembali. Namun atas permintaan seorang teman, kembalilah si pemuda itu bersiap-siap keluar kamar lagi untuk mengembalikan buku pinjaman. Merasa tidak ada gunanya diam saat mati lampu, dibawanya sebuah kotak hitam berisi data bersamanya. Tujuannya dia mau numpang ngadem plus nonton di tempat temannya.

Jalan yang licin dan sandal pakalolo yang mewah bertentangan. Beberapa kali sendal itu terlepas dari bagian yang harus dilindunginya. Akibatnya pemuda itu harus berkali-kali berjalan balik mengambil sendalnya yang tertinggal di belakang. Benar-benar merepotkan.

Ternyata banjir tidak surut sampai malamnya, dan ini menyebabkan dia tak bisa kemana-kemana. Padahal, hari esok adalah hari penting buat dia apalagi buat seseorang yang sedang terjebak dikantor hingga harus menginap.

Sekali lagi banjir menghilangkan kesempatan yang tidak datang 2 kali. Saat ini dia sudah berencana untuk pulang. Mengingat panas sudah mulai terik. Berharap saja banjir ikut ditarik mundur ke barisan. Asal air dibawah kenalpot, tentu perjalanan akan lebih mudah.

Setelah mengepak barang dan membungkus laptopnya, dia akan segera berangkat menuju rumahnya. Ah.. sudah lama tak pulang, rindu rumah rasanya. Dan dia juga ingin mengucapkan selamat hari Ibu-nya yang tak bisa dia ucapkan langsung saat kemarin. Happy Birthday Mom ^^

No comments: