Friday, February 01, 2008

Nyasar

Aku berada di persimpangan jalan
Jalan yang ku tak tahu
Sama sekali tak ku kenali
Ah, bukan pertama kali

Biasanya, kucari penunjuk jalan
Kali ini aku sok tahu
Ku ikuti instingku
Kukesampingkan nasihatmu

Semakin dalam ku telusuri
Jalanan semakin gelap
Bayangan rumahku
Semakin jauh

Tak kutemui papan jalan
Tak kutemui kehidupan
Hanya sebuah lampu jalan
Dengan bohlam hangus terbakar

Kusadari aku tersesat
Berteriaklah aku
Kusesali diriku
Kutangisi nasibku

Kubiasakan diriku
Menerima keadaanku
Yang terbiasa di tengah sepi
Dan berjalan terus tanpa arah

Hingga menjelang pagi
Disaatku hampir menyerah
Kulihat sosok dirimu
berlari mengejarku, berkali-kali memanggilku

Kusadari pagi ini
Takkan lagi kuberjalan sendiri
Tanpa kau disampingku
mengiringi langkah kakiku


4 comments:

Nathanael said...

lix nga bakat bikin puisiiiiiii >.<

raykuro said...

ahahaha emang >.<

Anonymous said...

ikutan >.<

Anonymous said...

aneeehhhhh... uh uh uh.. >.<