Mentari bersembunyi di balik awan. Awan hitam sedang menguasai langit. Ditumpahkannya jutaan liter air ke bumi. Mengurangi bebannya yang semakin berat. Pukul sepuluh pagi, seorang pemuda tertidur lagi. Suhu kamar ditambah suara hujan membuat tidur semakin nikmat.
Sejam telah berlalu, dering ponsel clamshell-nya membangunkan dia dari mimpi indah rada2 gelo yang sedang dinikmatinya. Sebuah panggilan dari eks-bendahara sebuah HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) yang menagih janji-nya kepada seorang eks-bendahara sebuah Event tahunan yang baru saja lewat.
Terbangunlah dia dan melihat hujan sudah berhenti. Tidak ada alasan untuk tidur lagi. Sebelum mandi, disempatkannya melirik jadwal sidangnya. Wew, belum keluar juga. Maka melompatlah ia merasa masih bisa santai :p
20 menit kemudian, di atas daratan berwarna merah di sebuah Universitas swasta. Bertemu juga dia dengan orang-orang yang menantinya. Setelah urusan dinyatakan tidak selesai dan diundur hingga waktu yang ditentukan, mereka semua makan pagi bersama (walau udah jam 12 --").
Setelah puas melahap semangkuk Bakmie special jumbo yang menurut si pembuatnya tidak menggunakan pengawet, dia menuju tempat fotokopi, jual pulsa, jual ini itu yang sebenarnya tidak jelas isinya untuk membeli kertas dan peralatan untuk paper modeling yang akan digunakannya untuk mengisi waktu selama menunggu sidang skripsi.
Sesampainya di kamar, dengan terburu-buru ia kembali melirik jadwalnya. Ternyata memang masih belum keluar, maka sekali lagi dia bingung harus merasa lega atau kesal. Sesuai rencana maka dia mulai merakit sebuah model Gundam F91 dari kertas gambar.
Malam datang dengan cepat, merasa lapar maka ia berencana untuk mencari makan. Kampus yang sepi karena sedang libur, membuat dia terpaksa makan sendiri. Semua teman makannya sedang makan bersama keluarga di kampung halaman. Ya, makan sendiri memang kurang nikmat.
Sepulang makan, dikabarinya oleh temannya bahwa jadwal sidang mereka sudah keluar. Maka dengan napsu seperti ingin melihat berita artis yang kembennya melorot, dia melihat jadwalnya yang kini telah nampak dengan jelas.
Ternyata kemunculan si jadwal belum bisa menggerakkan semangatnya yang sempat down gara2 kelamaan nunggu jadwal. Dia masih santai saja menikmati waktu yang tersisa. Sempat gondok karena seseorang yang gak mau pereksa ke dokter walau sudah 2 kali keram perut, akhirnya tenang juga setelah beberapa waktu. Semoga cepat sembuh!!
Malam ini sedikit aneh. Angin kencang menemani hujan yang turun dengan perlahan. Sehingga kain terpal di depan kamarnya berbunyi sangat kencang. Langit memerah, terang seperti sudah pagi saja. Tiba-tiba, blitz.. semua menjadi gelap. Mati lampu tengah malam, membuat pendingin ruangan gagal bekerja. Di tengah gelap dan panas, dia mencoba tertidur.. Oyasumi
Sejam telah berlalu, dering ponsel clamshell-nya membangunkan dia dari mimpi indah rada2 gelo yang sedang dinikmatinya. Sebuah panggilan dari eks-bendahara sebuah HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) yang menagih janji-nya kepada seorang eks-bendahara sebuah Event tahunan yang baru saja lewat.
Terbangunlah dia dan melihat hujan sudah berhenti. Tidak ada alasan untuk tidur lagi. Sebelum mandi, disempatkannya melirik jadwal sidangnya. Wew, belum keluar juga. Maka melompatlah ia merasa masih bisa santai :p
20 menit kemudian, di atas daratan berwarna merah di sebuah Universitas swasta. Bertemu juga dia dengan orang-orang yang menantinya. Setelah urusan dinyatakan tidak selesai dan diundur hingga waktu yang ditentukan, mereka semua makan pagi bersama (walau udah jam 12 --").
Setelah puas melahap semangkuk Bakmie special jumbo yang menurut si pembuatnya tidak menggunakan pengawet, dia menuju tempat fotokopi, jual pulsa, jual ini itu yang sebenarnya tidak jelas isinya untuk membeli kertas dan peralatan untuk paper modeling yang akan digunakannya untuk mengisi waktu selama menunggu sidang skripsi.
Sesampainya di kamar, dengan terburu-buru ia kembali melirik jadwalnya. Ternyata memang masih belum keluar, maka sekali lagi dia bingung harus merasa lega atau kesal. Sesuai rencana maka dia mulai merakit sebuah model Gundam F91 dari kertas gambar.
Malam datang dengan cepat, merasa lapar maka ia berencana untuk mencari makan. Kampus yang sepi karena sedang libur, membuat dia terpaksa makan sendiri. Semua teman makannya sedang makan bersama keluarga di kampung halaman. Ya, makan sendiri memang kurang nikmat.
Sepulang makan, dikabarinya oleh temannya bahwa jadwal sidang mereka sudah keluar. Maka dengan napsu seperti ingin melihat berita artis yang kembennya melorot, dia melihat jadwalnya yang kini telah nampak dengan jelas.
21 Februari 2008, 13.00-17.00 H2cYah akhirnya jadwal yang dinantikan sudah diumumkan. Satu minggu tepat setelah hari kasih sayang. Tinggal bagaimanakah keberuntungan dia dan teman-temannya pada hari itu? Banyak-banyak doa deh ^^ Mudah-mudahan masih banyak kasih sayang yang tersisa dari si penguji :p
Ternyata kemunculan si jadwal belum bisa menggerakkan semangatnya yang sempat down gara2 kelamaan nunggu jadwal. Dia masih santai saja menikmati waktu yang tersisa. Sempat gondok karena seseorang yang gak mau pereksa ke dokter walau sudah 2 kali keram perut, akhirnya tenang juga setelah beberapa waktu. Semoga cepat sembuh!!
Malam ini sedikit aneh. Angin kencang menemani hujan yang turun dengan perlahan. Sehingga kain terpal di depan kamarnya berbunyi sangat kencang. Langit memerah, terang seperti sudah pagi saja. Tiba-tiba, blitz.. semua menjadi gelap. Mati lampu tengah malam, membuat pendingin ruangan gagal bekerja. Di tengah gelap dan panas, dia mencoba tertidur.. Oyasumi
8 comments:
hidup segan, mati tak mau. :P
Meleset sih, tapi mimpi gw ga jauh2 :p Gw mimpi jadwal sidang lo tgl 29 :D Ternyata 8 hari sebelumnya :p Klo mike 8 hari sesudahnya, lol~
Btw... kok mati lampu masih bisa ngepost? :p Ngedit y? lol~
@dplt : kawin mau :p
@satochi : lampu mah dah nyala, tapi kan sebelom cerita ini gw tulis, pemuda itu lagi mengalami mati lampu ^^ dan dikira takut gelap XD
tertipu judulnya... kirain SUHU sudah mampu meramal masa depan... :p
Andai mampu meramal masa depan, hidup pasti membosankan, tidak akan ada lagi yang namanya kejutan :p
sukses dah sidangnya...
hayo lho...the clock is ticking :p
A makan2... ga mau tau... ditagih tar... didoain A nih... hahahahahhaa....
Regards,
Xander
The skin disease is characterized by multi-colored fiber-like (filamentous) strands extruding from the skin!
[url=http://www.morgellons-disease-research.com/]morgellons syndrome[/url]
Post a Comment