Tuesday, January 15, 2008

Cuap-Cuap Doank

Siang hari yang mendung, hujan rintik-rintik memang belum muncul, namun setetes dua tetes air sesekali jatuh ke tanah. Kesibukan di sekitar kemanggisan memang tampak tidak terpengaruh keadaan cuaca yang kurang bersemangat hari ini. Jalan masih tetap padat dengan manusia maupun kendaraan yang terus menerus bergerak sehingga si pelukis kesulitan untuk melukisnya.

Seorang lelaki yang tidak terlalu tampan dan terserah anda kalau mau bilang jelek, berjalan bersama ke-2 temannya menyusuri jalan depan kampus yang padat dengan lemas. Skripsi bersama yang mereka susun masih dalam keadaan menghawatirkan. Kekacauan schedule dan kondisi mental para penyusunnya membuat si skripsi terancam cacat mental saat lahir nanti.

Ya, beban pikiran memang sudah harus mulai dibiasakan mulai dini, mengingat umurnya dah memasuki masa akhil balik (maaf kalo salah tulis). Beberapa waktu ini dia yang biasa lebih menikmati masa-masa sekarang (present) mulai banyak memikirkan tentang masa depan (future). Pikiran-pikiran masa depan yang datang tanpa persiapan diri yang telah terbiasa memang membuat seseorang panik dan kadang bengong sendiri.

Pilihan, memang sesuatu yang paling sulit dilakukan setelah menunggu. Bagi dirinya, setiap pilihan yang dia ambil, haruslah yang konsekuensinya siap dia terima. Dan memang tidak memiliki darah penjudi, dia menjadi orang yang terlalu pelit untuk menerima konsekuensi yang harus diterima dari sebuah pilihan, walaupun pilihan itu menawarkan sesuatu yang lebih baik. Entah pelit atau rakus.

Setelah menghabiskan seluruh pulsa dan baterai tadi malam, dia sedikit lega sih. Sebagian beban dan kemauannya yang egois ini sudah tersalurkan entah dengan baik atau tidak. Seorang lelaki di umur 21-nya yang dilewati tanpa ritual pesta bujang ini memang banyak berubah akhir-akhir ini. Tak cuma pendewasaan diri, sisi kekanak-kanakan dan keegoisan juga ikut muncul dalam benaknya yang selalu berputar di dalam kepalanya. Mudah-mudahan aja gaya penulisannya tidak ikut berubah :p

Pikirannya melayang ke semua penjuru, dari yang penting sampai gak penting banget. Napsu untuk melakukan segala sesuatu pun menurun. Mau makan rasanya kenyang, pas mau koding rasanya lapar, mau browsing aja bingung mau cari info apa. Rasanya sulit sekali menikmati saat-saat seperti ini. Semangat datang dan pergi dengan terburu-buru, bahkan sampai tidak sempat mencicipi kue kering dan air minum yang disajikan di meja tamu.

Mungkin sebentar lagi hidupnya akan normal, menurut informasi dia orang yang cukup tangguh menghadapi hidup. Setidaknya hidupnya sendiri. Waktu yang tersisa memang tidak banyak, tapi mudah-mudahan cukup baginya untuk mengembangkan dirinya dan menemukan kembali jati dirinya. Dia yang selalu bersemangat ^^
Human Beings cannot do anything alone. They draw on their surrondings to live.
Ngak nyambung ya? tapi kata2 itu bagus ^^

Tidak seperti seorang temannya yang kelebihan hormon, tampaknya dia perlu daftar untuk menerima donor hormon. Mulai dari kemalasan, hilang semangat, hilang napsu sampe tidak fokus yang menyebabkan banyaknya kesalahan. Beberapa hari ini saja sudah lebih dari 2 kali salah panggil orang :p Dan anehnya abis salah kaga ada perasaan malu atau menyesal, cicing-cicing wae..

Salah satu kejadian aneh saat kemarin dia berada di Shangrila Hotel yang dibilang dekat oleh seorang temannya, dimana dia melihat makanan dari melotot sampe pengen merem. Satu-satunya kondangan yang dia hadiri dan tidak kekurangan makanan sampai menu terkecil pun saat acara sudah akan berakhir. Mewah memang. Walau dia belum punya rencana untuk menikah, tapi rasanya ingin bisa menikah di tempat mewah dan bisa menyenangkan tamu-tamunya :p

Ya, di WC yang sempat dia datangi saat makanan susah dlo di seminar microsoft, seperti biasanya dia menuju urinair untuk melakukan ritual wajib demi menjaga kesehatan tubuhnya. Dan kalau kalian pernah denger berita Artis-artis yang kembennya melorot di layar kaca, kemarin dia sempet kelepasan kendali celana bahannya hingga pinggang kebawahnya hanya ditutup piringan. Bukan piringan hitam, entah apa warnanya tapi rasanya bukan hitam XD

Jadi ketidakbiasaannya memakai celana bahan membuatnya tidak sadar bahwa celana bahan itu sangat lemas, bahkan tidak sanggup menahan sabuk pinggangnya yang bergantung di puncak celana. Terbiasa dengan celana jeans yang melekat erat di paha, secara tak terkendali celana bahan itu terjun bebas ke lantai. Untung terapi kesehatannya belum dimulai dan tidak ada satu orang pun saat itu. Sisanya ya berharap saja tidak ada CCTV di WC itu :p

Woiii post apa neh? gak nyambung ...
Emang lagi gak gitu minat post :P jadi mohon maklumin.. ^^

2 comments:

Satochi said...

Teman yg kelebihan hormon siapa y? :D
Dilink dunx :p
*kabur*

Wah wah. Kok kyanya mengenaskan sih mas --'

raykuro said...

Iye..iye dah link, mangap ane lupa :p

update : lupa masukin kejadian ngasih tiket parkir mbk pas mau keluar dari parkiran angrek, jelas aja protekomnya protes :p