Hari terakhir di 2007, seorang pemuda masih saja sibuk menyusun code-code skripsinya di depan laptopnya. Tanpa sadar mungkin teman-temannya sedang bersenang-senang bergelimang dosa. Kesepian ? a bit.. temannya cuma seorang foobar yang tak hentinya bernyanyi sejak dia bangun tidur.
Tak dirasa hari sudah sore, awan-awan putih dan tidak bening menutupi cahaya sang matahari yang masih mampu bersinar juga walaupun di kejauhan awan hitam dah antri minta jatah ronda. Ya, menurut televisi nanti malam akan hujan.
Dia mengendarai sebuah mobil hitam sekarang. Mobil hitam berbahan bakar solar itu telah kehilangan separuh isi tankinya. Karena itulah dia menyempatkan diri ke pom bensin sebelum melanjutkan perjalanannya ke Tebet. (Tebet !! bukan Tibet)
Setelah melewati perjalanan cukup melelahkan karena tidak tahu jalan dan mendengar suara "Makanya jangan ngebut-ngebut kalo gak tau jalan" berulang-ulang, akhirnya dia sampai di sebuah rumah makan di Tebet yang menjual Tauto Pekalongan. Pekalongan adalah tempat asal ayahnya, sehingga keluarga ini suka sekali dengan yang namanya Tauto Pekalongan. Sejenis soto dengan daging kerbau di tempat aslinya, cukup sulit ditemukan di luar tempat asalnya.
Sampai di rumah makan 'Tauto Pekalongan Nino', mereka sekeluarga makan dengan puas. Ya cukup mengobati rasa kangen karena sudah lama tidak pulang ke Pekalongan. Apalagi ternyata yang punya masih satu marga, walaupun jauh dalam silsilah peranakan.
Childrens of Gan Peng, yang amat mudah dikenali karena bukunya yang memuat foto-foto anggota keluarga besarnya sudah lama beredar di pasaran. Sebagai salah satu bagian dari Gan Peng, dia tentu mengenali buku di atas meja kasir yang sama dengan miliknya di rumah. Apalagi di buku itu ada foto dia, tentu dia akan afal covernya :P
Usai sedikit reunian, mereka pun pulang ke rumah dan jalanan cukup padat. Padahal hujan saja belum bangun dari tidurnya. Bagaimana pula nanti saat hujan hendak menonton pesta kembang api di Monas? entah lah...
Perjalanan pulang diakhiri hujan lebat yang akan berlangsung terus sampai malam, tampaknya sang hujan ingin berpartisipasi dalam pergantian tahun. Mendinginkan kepala semua orang yang sedang panas sehingga bisa berpikir sehat di tahun mendatang. Aminnnn..
Asal jangan membekukan hati teman-teman sampai membiru saja ^^
Anyway malam tahun baru ini dia teringat lagu Endless Rain yang mungkin dinyanyikan Toshi saat konser reunion malam itu, soalnya dia jalan ujan-ujan :P and once again.. she save my new years.
New Years, new life, new location. Dia pindah kos besok, beresin tempat kotor yang akan ditinggalinya selama beberapa waktu :P
Tak dirasa hari sudah sore, awan-awan putih dan tidak bening menutupi cahaya sang matahari yang masih mampu bersinar juga walaupun di kejauhan awan hitam dah antri minta jatah ronda. Ya, menurut televisi nanti malam akan hujan.
Dia mengendarai sebuah mobil hitam sekarang. Mobil hitam berbahan bakar solar itu telah kehilangan separuh isi tankinya. Karena itulah dia menyempatkan diri ke pom bensin sebelum melanjutkan perjalanannya ke Tebet. (Tebet !! bukan Tibet)
Setelah melewati perjalanan cukup melelahkan karena tidak tahu jalan dan mendengar suara "Makanya jangan ngebut-ngebut kalo gak tau jalan" berulang-ulang, akhirnya dia sampai di sebuah rumah makan di Tebet yang menjual Tauto Pekalongan. Pekalongan adalah tempat asal ayahnya, sehingga keluarga ini suka sekali dengan yang namanya Tauto Pekalongan. Sejenis soto dengan daging kerbau di tempat aslinya, cukup sulit ditemukan di luar tempat asalnya.
Sampai di rumah makan 'Tauto Pekalongan Nino', mereka sekeluarga makan dengan puas. Ya cukup mengobati rasa kangen karena sudah lama tidak pulang ke Pekalongan. Apalagi ternyata yang punya masih satu marga, walaupun jauh dalam silsilah peranakan.
Childrens of Gan Peng, yang amat mudah dikenali karena bukunya yang memuat foto-foto anggota keluarga besarnya sudah lama beredar di pasaran. Sebagai salah satu bagian dari Gan Peng, dia tentu mengenali buku di atas meja kasir yang sama dengan miliknya di rumah. Apalagi di buku itu ada foto dia, tentu dia akan afal covernya :P
Usai sedikit reunian, mereka pun pulang ke rumah dan jalanan cukup padat. Padahal hujan saja belum bangun dari tidurnya. Bagaimana pula nanti saat hujan hendak menonton pesta kembang api di Monas? entah lah...
Perjalanan pulang diakhiri hujan lebat yang akan berlangsung terus sampai malam, tampaknya sang hujan ingin berpartisipasi dalam pergantian tahun. Mendinginkan kepala semua orang yang sedang panas sehingga bisa berpikir sehat di tahun mendatang. Aminnnn..
Asal jangan membekukan hati teman-teman sampai membiru saja ^^
Anyway malam tahun baru ini dia teringat lagu Endless Rain yang mungkin dinyanyikan Toshi saat konser reunion malam itu, soalnya dia jalan ujan-ujan :P and once again.. she save my new years.
New Years, new life, new location. Dia pindah kos besok, beresin tempat kotor yang akan ditinggalinya selama beberapa waktu :P
1 comment:
Selamat mencuci ranjang dari bercak2 sesuatu dan membuang tutup sesuatu :p
Semoga kamar lo tetep bersih walopun cuman sebulan ditinggalin, hahaha. Dibersihin yg bener tuh. Kasih kesan yg baik ke Aat :p
Post a Comment