Sunday, January 06, 2008

What a Waste of Time

Malam semakin dingin, angin bertiup kencang. Masih untung tidak disertai hujan baik deras maupun rintik. Jalanan ibu kota terlihat lenggang di beberapa tempat. Fisik yang kurang sehat , membuat dia harus bergantian membawa motor dengan seorang teman.

Hari ini dia sedang menuju ke Mangga 2 square, sebuah mall di Jakarta yang akan disantroni himpunannya untuk sebuah pameran bertajuk IT. Terbiasa menempuh perjalanan selama 25 kilometer dan berjarak hampir satu jam, menurutnya jarak Kemanggisan - Mangga 2 masih normal-normal saja.

Malam dingin ini, dia mengendarai motornya tanpa nyasar dan selamat sampai di lokasi tujuan dengan terbatuk-batuk. Tak disangka-sangka, mereka malah menyasar saat mencari tempat parkir.
"Tempat parkir motor di mana pak?"
"Ada 2 de, di LG sama di B2"
"Jadi kira-kira arahnya kemana pak?"
"Dari sini ke kanan, nanti cari tempat bongkar muat masuk de ke B2, di B2 itu 24 jam"
"Makasih pak"

Percakapan itu rupanya tidak diperhatikan dengan baik, sudah dibilang basement dua bocah itu malah naik gedung parkir sampai lantai 5 yang jelas-jelas namanya p5, bukan b5. Setelah puas keliling gedung parkir dan bertanya lagi kepada beberapa orang, sampailah mereka di pintu masuk basement. Setelah berkeliling dengan hati was-was di bawah tanah yang suram itu, mereka menemukan tempat parkir motor di balik kegelapan lorong parkir.

Selesai memarkir motor kebanggaannya, dia dan temannya masuk ke dalam lift 2 pintu. Satu pintu menuju mall, satu pintu lagi menuju tempat lain. Aneh memang, namun fungsinya belum sehebat pintu ajaib doraemon.

Tak tahu di lantai mana harus keluar, mereka pun mencoba dari lantai UG, dan menemukan pintu lift yang sudah dipasangi teralis besi, sehingga mereka pun mencoba lantai lainnya yang ternyata sama saja. Kesekian kalinya, terbukalah lantai LG yang tidak berteralis namun hitam pekat. Lampu-lampu koridor sudah dimatikan, dan konon menurut cerita mall ini memiliki sepasang anjing yang dilepas di mall di malam hari sebagai bantuan tenaga keamanan.

Maka berjalanlah mereka dengan hati was-was. Setiap gerakan tiba-tiba di kegelapan itu selalu membuat mereka kaget dan tegang. Bahkan sampai pegawai yang membawa sapu melintas hampir membuat dia kaget dan siap ambil langkah seribu.

Di tengah kegelapan ada seberkas cahaya wangi dari tempat breadtalk yang sedang dibereskan. Dari situ dia mencoba mencari temannya. Berjalan kedepan didengarnya suara-suara baik pria maupun wanita. Maka untuk mengecek itu temannya atau bukan, dia mempraktekkan ilmu yang dulu sempat diajarkan senior-seniornya di pegunungan.

"One Family?"
"......"
Gak ada jawaban berarti saatnya kabur ... :P

Putus asa dalam pencarian, maka di teleponlah salah satu temannya. Dan setelah nyasar satu kali lagi, sampailah mereka di tempat yang dituju. 2 menit kemudian mereka pulang karena kerjaan dah beres. What a waste of time --"

5 comments:

Anonymous said...

Well, What a Waste of Time huh?
Ha9x...
Untung dua orang itu selamat ya,
Mpe msh bs nulis blog...
Salut ma smangatnya...
2 menit...
Duh ='=a

£òüí§ said...

nih gw komen
1 kata : err
2 kata : cape deh
3 kata : C spasi D
4 kata : bener bener cape deh

wakakaka...
untung lu masih bisa balik dengan selamat Lix.
Padahal badan udah "not delicious" begitu. wakakakaka

emang bener2 express nih ketua-nya... sampe-sampe yang baru dateng tanpa dosa hampir langsung berhadapan dengan doggy-nya ^^

Maya Putri Kusumadewi said...

hahaha...

kasian bgt lw lix...

smoga Tuha membalas jasa mu...

wkwkwk...^^v

imagine said...

Haahahaha
Sesama korban penderita...
Gila pulang2 masi sempet2 nya nulis blog...

Untung ga ketemu sama makhluk berkaki 4 dan mempunyai moncong itu warnanya hitam lagi..

Uda pernah liat belum??...
Hari minggu malem dikeluarin banyak banget lage..

heheheh

raykuro said...

masa? hari minggu dilepas?
set untung gw gak ikut :P
tepar on the way ^^